Ternyata warna apinya masih merah, bukan biru seperti warna api modern dan dia melesat cepat sekali membakar nadiku sama seperti kecepatan api yg membakar puntung rokokmu
Rasanya pun masih sama. Derajat kepanasannya masih sama seolah di setting sedemikian rupa. Hingga aku merasakan itu
de javu...
Aku diam. Aku tau siapapun berhak berkata. Tapi aku hanya diam. Membiarkan api lain berkobar diujung rokok ku. Yang perlahan megepulkan asap bertuliskan „ J e a l o u s y “
Yeah hanya mau bilang: kcus ot ti, uoy toidi!!!
neng fb kenapa lagi neng
ReplyDeletedah diaktifin ko betemosi jiwa sesaat bet :))BETI MAU CURHAAAAAAAAAAAAAAAaaaaatttt!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeletesinih sinih..kita berbagi kisah *halah* :p
ReplyDelete:* Nitaaaa :D
ReplyDelete