AKU MAU JADI....

Waktu kecil saya pernah bercita-cita ingin jadi orang yang hebat dan pintar, seperti dokter, ilmuwan, insinyur, guru, wartawan, arsitek bahkan jadi diplomat. Tapi seiring dengan waktu dan berubahnya pergaulan, cita-cita jadi makin menjadi 'hanya cita-cita'. Keinginan untuk punya profesi hebat jadi lebih realistis, ya.. keinginan-nya yang jadi realistis bukan menjadi-nya. Dulu jaman nya saya kelas 4 SD sampai 1SMA, saya stick sama satu cita-cita saya, arsitek. Kenapa? Karena saya sukaaa sekali menggambar denah rumah. Saking sukanya, sampai-sampai liburan ramadhan satu bulan penuh saya didalam rumah, berkutat dengan buku gambar, penggaris, pensil dan spidol tanpa keluar rumah sedikit pun. Positifnya ya saya lupa kalau saya sedang puasa dan saya jadi ga melakukan hal hal lain selain menggambar dan shalat. Negatifnya saya jadi agak-agak anti sosial karena teman saya waktu itu lagi senang-senangnya bergaul dan menambah teman baru.

Lalu saat SMA, saya sadar. Jadi arsitek itu ga cuma modal gambar doank, tapi juga modal otak pintar Fisika. Fisika??? hmn... saya bukan pembenci fisika. Saat masuk IPA di SMA pun nilai fisika saya ga jelek-jelek amat. Tapi... bukan fisika yang saya mau pelajari nanti di perkuliahan. Benar-benar bukan fisika yang saya mau. Akhirnya... cita-cita yang paling lama nyangkut diotak pun saya lepas. Walhasil selama kelas 2 dan kelas 3 SMA saya ga punya cita-cita lain selain lulus SMA dengan baik dan benar. Hehe.

Hmn, ada cita-cita lain sebenarnya. Saya ingin menjadi penulis. Penulis seperti Haruki Murakami. Saat SMP dan SMA saya pernah membuat cerita. Sampai 3 buku tulis!!! dan sempat dibaca beberapa teman sekelas. Tapi kemudian mereka berhenti membaca karena saya tidak tau ending nya seperti apa. Hahahahahah. Akhirnya berhenti ditengah jalan.

Kadang keinginan untuk menjadi sesuatu juga hadir setelah kita menonton sesuatu. Kata lainnya menjadi terinspirasi. Setelah menonton Harry Potter, teman-teman saya semuanya ingin jadi Harry Potter, saat itu saya sedang jatuh cinta dengan Severus Snape, tapi saya memilih ingin jadi Dumbledore. Hehe karena dia yang terkuat. Lalu setelah nonton film Amelie saya benar-benar menyangka bahwa saya adalah Amelie dikehidupan nyata. Hmn.., dan terakhir. Setelah saya, Sella, Betti dan Anies menonton 'Sex and The City', saya bisa merasakan aura aura aneh, senyum-senyum mereka yang menandakan "If I were Carrie Bradshaw". Hahahaha Guys, World can't have too many Bradshaw, rite? Oleh sebab itu saya ga mau jadi satu pun tokoh di sex and the city. Mereka semua terlalu absurd. Gaya hidupnya terlalu WAH. Kisah cinta nya malah terlalu 'sinetron'. Tapi... saya suka yang begitu2. Hahaha makanya saya suka Sex and the City. Na ja.... hanya untuk di tonton.

Sebenernya kalau ditanya sekarang pun saya bingung cita-cita saya apa. Saya suka komputer, ya.. saya suka design, saya suka juga ekonomi. Di kampus saya belajar ketiga-tiganya. Dan sampai semester 3 ini saya masih sulit memutuskan saya mau kemana. Beda dengan teman serumah saya yang insyaAllah akan benar2 serius ke bidang finance. Semoga dilancarkan ya, Nur. Amien. Ya... mungkin saya akan menjadi web designer, atau.... ambil finance sama seperti Nurry, atau... programmer, atau bahkan sistem analitiker. Hmn..... let us see. Saling mendo'akan saja ya...

Comments

  1. bingung ya nek ? samain aja sama kuliah lo dulu, itu yang paling mungkin sekarang.

    ReplyDelete
  2. iya si wil. tapi..eh tapi kok? tapi tapi tapi... ko lo jadi manggil nek juga si?agh.. *hehe

    ReplyDelete

Post a Comment