Happy

Kemarin, saat nyaris semua orang kumpul di KBRI untuk menyambut duta besar baru, saya dan Sella memilih untuk segera menyingkir dari keramaian. Well… bukannnya autis atau anti sosial, kita cuma ngitung2. Orang-orang aja ga semuanya ketampung di lantai satu KBRI, belum lagi meja parasmanan nya yang tidak begitu panjang. Walau konon isinya rendang dan kawan-kawan. Tapi kalo ngeliat dari pengunjung yang hadir, kemampuan kita (saya dan Sella, red.) untuk menikmati makan malam bersama jadi Cuma 30-50% doank. Hehe asli belagu banget deh.

Berhubung saya kalau lapar itu bawaannya pengen jambak2 in rambut orang-orang sekitar, jadi saya memutuskan untuk pergi dari KBRI dan makan di Sakana aja. Saat di S-Bahn.
Saya : sel, kl begini gue kalap liat menu nanti
Sella : gue maksimal makan 5 €
Saya : diet makan? Atau diet uang?
Sella : (wajah innocent) hmn… kata temen gue, „Kalo laper ga usah makan, nanti juga laper lagi“

WOT? Pernyataan macam apa itu`???. Well, tapi kata Sella, temenny yg ngomong gitu bener2 berhasil kurus dalam waktu singkat. Tapi… :(

Sowieso saat nyampe Sakana, kita berdua malah main banyak2 an sushi. Hahahahahahahahahah. Ga ada peraturan makan maksimal 5 € yang tadi Sella bilang. Bagi kami, “Mending makan dari pada laper”. Oh ya, kmrn saya baru nyobain Ipanema. Bukaan bukan Garota de Ipanema. Ini nama cocktail. Alkohol free tentunya. Well, panas2, minum Ipanema, seperti sedang duduk dibawah Pohon kelapa di tepi pantai, sambil menikmati angin sepoy sepoy, tapi lalu digigit semut rangrang. Kenapa? Ko semut rangrang? krn Ipanema itu campuran Ginger alle dan potongan jeruk nipis. Bener-bener jeruk nipis di dasar gelasnya. well... I know I kinda norak. Tapi sensasi Ipanema ini benar2 menggemparkan. Sampe mata menyipit dan rahang mengatup kencang.

Saat kami baru selesai makan Echa Maricha (Reksa Patria, red.) yang sebelumnya ditelp Sella pun datang. Ni manusia, kalau kalian ketemu dijalan. Tanpa denger dia ngomong sepatah kata pun. Pasti kalian bakal ngomong, „waaah orang Korea/ Jepang“. Kenapa harus tanpa dia ngomong??? Karena logat2 Tasikmalayanya yang sunda banget itu masih ketara dan kental sekaliiii. But he still is a good friend to talk ´bout Korea. :D .

Kalau kita kumpul, kita belajar untuk tidak bergibah. Ini bener2 susah, tapi kita bener2 lagi usaha untuk ga ngomongin orang2 sekitar, ngorek2 gosip dsb. Semoga seterusnya begini. Dan sepanjang malam tadi kita asik ngomongin semuaaaa macam kartun, plus soundtrack-soundtrack nya dan acara tv jaman kita masih kecil.

Kita bertiga sepakat bahwa Pak Susilo Bambang Yudhoyono itu mirip sekali dengan ayahnya Nobita. Lalu bahwa Kotaro Minami itu adalah jagoan paling ganteng pada jamannya. Sampe akhirnya kita bikin „To Do List“ (well, ini saya doank si), yang isinya:
1. Cari video Ninja Boy, Time Quest, Care bears dan Candy Candy
2. tonton ulang Saint Seiya
3. Download soundtrack Saint Seiya versi Indonesia :))

Sakana yang remang-remang dan cuaca yang hangat buat semua orang kalem, menikmati obrolan di meja masing-masing. Well... tumben lagi banyak banget pasangan diSakana. cuma kita doang yang triple, berisik, kacau, dan ga abis bahan pembicaraan.

Sella: (dengan nada spt orang baca puisi) Kotaro Minami….Jakkkkeet nyaaa, rambutnya, beuhhhh belum lagi sarung tangannya yg bolong-bolong itu…Tampannnya…
Saya: hhhhhhhhhhhhhhh
Echa: (tiba-tiba nyeletuk) sama itu tuuuhhh apa nama motornya? Belalang kupu-kupu
Sella: @-@. Belalang tempuuur kaleeeee
Echa: (bengong)
Memang terlihat ga penting, aneh dan … well... memang amat sangat tidak penting, tapi mungkin ini kali ya salah satu cara untuk mengobati kejenuhan. Seharian kuliah, Ujian, dan pulang-pulang ada dua temen untuk berbagi kegilaan. Rasanya menyenangkan. Sangat menyenangkan :). And I really need this.