Sahabat Sejak SMA

 me, Indy, Nisha, Nurul, Fanny

We used to call ourself Arbelas. Hmn masih ada yg nyebut juga sih, tapi saya sendiri sudah tidak menyebut nama itu lagi untuk kita. Lebih menyebutnya "kita" ketimbang nama itu. Biasa lah anak2 jaman SMA jaman labil dan penuh dengan nama-nama aneh-aneh.

Nama itu diambil dari nama kakak kelas (dibuka rahasianya deh haha), namanya Devis Adrian Arbelas. Ga usah diceritain panjang lebar, intinya kita ga mau bikin fans club laki2 tersebut, tapi hanya ingin menggunakan namanya yang -entah kenapa- klick banget pada saat itu. Menurut sebagian dari kami. Kalo saya personal pengennya sih nama saya yg di pake "The barokahs" haha jelas ga ada yg mau lah ya...

Well..
Pertemanan dengan sebagian mereka saya mulai sejak usia dini :D. Indy dan Nurul adalah teman sekelas saya sejak kelas 1 SD. Sementara kelasnya si Nonong (Mariska) itu selalu disebelah kelas kami. SMP pun begitu, mereka satu SMP dengan saya. Tapi jaman SD & SMP itu kami belum dekat, hanya sebatas kenal, kecuali dengan Indy. Mulai kelas 3 SMP kami sekelas, cerita kami berdua lebih banyak sedikit dibanding dengan cerita saya dan yang lainnya.

Dulu... saat saya masih bandel, pada masa pemulihannya, mama nya Indy lah yg bilang ke Indy untuk tetap berteman dengan saya dan jangan menjauhi saya. Kalo denger cerita ini lagi, saya suka terharu biru. Makanya saya sayang sekali sama tante Mei sekeluarga :).

SMA 44 lah yg mempertemukan kami. Berawal dari kelas 1.4. Kelabilan, cari jati diri, letupan-letupan SMA yang minta di akui sana sini, sudah kami lewati bersama. Lalu saat kelas dua mulai bertransformasi. Indy sudah punya style sendiri, Beyo (Nisha) berubah dari macho jadi feminin, Nurul jadi sophaholic, sementara saya mulai ikut2 pengajian di mushola masjid. Kami berwarna. Itu yang saya rasakan... maka ketika masalah muncul, ga jarang juga loh sampe meledak. Tapi toh kami kembali lagi seperti semula.

Mungkin diantara semuanya hanya Nisha dan Indy lah tempat curhat saya. Dua orang ini yang setelah lulus kuliah berubah total. Mereka berdua jadi super duper dewasa dengan ciri khas masing2. Saya paling sering kangen sama mereka. Kangennya sampe ke ubun-ubun. Mudah-mudahan urusan kalian dipermudah ya teman-temanku... Mudah2an kita bisa jadi kebanggaan orang tua kita. Haru lihat wajah mamanya Nisha saat mengantar kepindahan Nisha ke Johar Baru Malaysia.
I love you all... I really do :*

at Bebek Ginyo in 2010
  
Me, Indy and Nisha's family at Soekarno Hatta  

Dulu guru ngaji saya pernah bilang, "bila kau mau tau siapa dirimu, berkacalah pada temanmu". Kemudian jadi saat kemarin baca hadits ini: "Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang menjadi teman karib kalian" (H.R Abu Daud). Mungkin kita-kita belum pandai ilmu agama, dan belum pandai mengamalkannya. Tapi saya pribadi menginginkan kebaikan di setiap jalan teman2 saya, kebaikan dunia dan akhirat. Karena saya sayang mereka :), mudah2an Allah memudahkan jalan kami menuju kebaikan. aaamiiin

Comments