Indomarkt Jubiläum

Ga terasa ternyata sudah satu tahun Indomarkt dibuka. Tahun lalu, malam sebelum toko ini dibuka, liya, alwien dan saya masih asik nempelin harga pake tembakan kece :D. Walau kala itu kami disana sampe larut, tapi seru bukan main.

Hari ini saya dan Farah mampir kesana. Di perayaan yang pertama, Indomarkt sudah bisa tambah satu ruangan, yaitu ruangan kantor yang letaknya disebelah toko. Masuk kesana kami disuguhi makanan ringan khas Indonesia yang gratis, ada juga kopi dan teh gratis yang memang selalu jadi service tambahan untuk setiap pelanggan yang belanja disana.



Walau kami datang telat, tapi ternyata tokonya masih ramai. Dipojok ada bu Fai yang sedang bicara bisnis dengan seorang bule, ada pasangan Turki yang berkonsultasi makanan apa yang paling enak, ada mahasiswa mahasiswi Indo yang mampir belanja, heboh dengan beng-beng dan Teh botol... juga ada saya! :D. Mau norak sedikit, tapi saya dapat tas belanja loooh, gratis... dan ukurannya lumayan besar. Bisa hemat uang untuk beli kantung plastik.

Dulu ketika awal tiba di Jerman, masih kaget ketika belanja di Swalayan, ternyata kantung plastiknya dijual, bukan diberi cuma-cuma kepada pembeli. Tapi makin kesini, lama-lama ngerti juga kalo sampah plastik itu lumayan ganggu. Untuk lingkungan sudah jelas, tapi terutama plastik itu menuhin rumah. Sudah ada sekantung besar kumpulan plastik2 belanja, dan itu jarang digunakan. Kami pun sekarang belanja dengan tas belanjaan dari bahan. Tapi sejak renews tas belanja saya raib. Alhasil harus bawa ransel kl mau belanja bahan pangan. Dan alhamdulillah... hari ini dapat rejeki :D
Kemudian ada satu lagi yang saya beli. I'm a tea person, artinya saya jarang minum kopi. Karena kalau minum, biasanya jadi susah tidur, jantung rasanya kerja cepat sekali. Tapi akhir-akhir ini, semenjak berkutat dengan Alynna dan Toshi, saya jadi peminum kopi. Loncamisua yang dulunya hanya peminum teh ternyata juga begitu, sekarang juga jadi konsumsi kopi.

Beberapa waktu lalu dia sempat cerita tentang kopi luwak. Jujur saya awalnya yang memang ga minum kopi tiap hari ngerasa ga worth dengan si kopi luwak ini. Walau katanya rasa enak, tapi kalo namanya kopi ya sama aja bukan?

Tapi tadi saat menemukan kopi luwak terpamṕang di Indomarkt. Saya tertantang untuk mencoba. Ada unsur loncamisua juga si beli itu, ketularan banyak hal saya dari dia tuh... And voila, beberapa gram Kopi Luwak dengan harga 15 € dan didiskon 10% jadi 13,5€ pun akhirnya ada di tas belanjaan saya.





Nah, pulangnya saya coba icip, langsung. Dari kemasannya saja sudah mahal, krn ada pengatur udaranya gitu didalamnya, lalu bubuk kopinya yang lembut, mirip sih sama kopi2 biasanya. Tapi dari harum... saya baru kali ini cium kopi harumnya sepekat ini. Ketika saya coba... rasanya sama. hahahaha ... yang menilainya orang yang sangat awam dengan kopi, jadi hasilnya seperti ini. It smells good, but it doesn't taste that good.

Overall... pelayanan Indomarkt oke deh. Mudah2an makin berjaya dan makin berkah. Salut sama tiga sekawan itu (Mba Indah, Mba Endah dan Mba Fai). Bravo!

Comments

  1. ini indomarkt baru buka berarti setahun?
    wah gak sempet ngerasain saya...

    Cerita-cerita seru lagi ah

    eh itu farah marina ya?

    ReplyDelete
  2. aneh gag sih klo gw malah mau nitip kopi itu ke l nei? hahahahaha.
    btw congrats yaaa Indomarkt, udh setaun aja ;)

    ReplyDelete
  3. @sakrilegi: iya itu farah marina :)
    @sella: lebih murah disini ya sel? tapi yg lebih mahal ada sel. kekny yg gue kopi luwak campur kopi kucing deh *ihhhh

    ReplyDelete

Post a Comment