Usaha

Bismillah,
kali ini pengen berbagi cerita jualan.

Ceritanya beberapa waktu lalu, dikasih modal sama suami untuk belajar berjualan. Awalnya kami pengen usaha ini dan itu, konsep udah banyak, tapi ga ada yang jalan. Kami ga sedih ko, ga pusing juga, tapi penasaran. Bener2 penasaran usaha yang ini-itu itu gimana cara kerja awalnya. Ujungnya itu yang harus kami kenal dan sampe sekarang belum kenal dan masih usaha untuk kenalan (hehe).

Dulu jaman masih semester 2 kuliah, pas pulang sommerferien saya sempat beli sepatu etnic dengan bordir motif india di ITC Cempaka Mas dengan harga IDR 70.000. (keknya di Keibel.Str masih ada) Bentuknya cantik bikin kaki saya yang lebar jadi lebih memanjang kala itu. Waktu dibawa balik ke Berlin sempat kepikiran, kayanya seru ni kalo beginian ada yang jual disini. 

Kebetulan suamiku memang punya beberapa kenalan yang usaha sendiri, tapi dari beberapa itu produknya terlalu maskulin bagi saya, sehingga buat si istri bingung mau masarin kemana. Kemarin qodarullah dapat kesempatan jualan embroidery shoes yang cantik2, sekali lagi karena suami satu kantor dengan kakak si produsen. Alhamdulillah dengan masih malu-malu nawarin tapi sudah kejual beberapa, walau masih belum sampe BEP. Tapi somehow, seneng aja pas ada yang sms nanyain sepatu, atau nge like fanpage nya DAAFI (syukron ya kawan2ku sekalian).

Waktu pas awal jualan LIVE, sempat merengut saat yang terjual cuma beberapa pasang. (Inget suami ngeluarin uang buat modalin ini). Kemudian diingatkan lagi bahwa rezeki seseorang tidak pernah akan tertukar dengan yang lain. Maka bila tidak habis terjual jangan sedih. Mungkin waktunya bagi-bagi ke orang terdekat. Kali aja itu rezeki mereka.

Akhirnya sisa barang jualan itupun kami berikan ke saudara-saudara terdekat. Selain mereka happy, kita juga ikut senang melihat mereka senang. Masyaallah tabarokallah itulah cerita awal mula kami berjualan. Entah kedepannya kami akan memulai usaha apa lagi, kita lihat saja. Semoga Allah mudahkan urusan kami...

Comments