1satu-nya

Moodle again. System itu kali ini menolak saya!!!. Apa2an ini??? Lagi-lagi saya salah berurusan dengan Moodle. Bahkan jadi seperti trauma berhadapan dengan semua system dari kampus. Lihat webmail trauma, moodle trauma… hmn… kata yang lebih pas sebenarnya bukan trauma. Tingkatannya dibawah trauma lah. Shock mungkin, sama kejadian-kejadian yang tidak diduga. Mau bilang saya over? well, Kualitas hati saya mungkin yang tidak se-bagus hati anda.

There there… Saya menjadi Riska yang emosional. Cuma saya yang belum dapat Betreuer (dosen pembimbing). Sedih? Yea, I would say “crazy” if I weren’t sad. But then again, semua kejadian ada hikmahnya. Mau dilihatin sekarang atau nanti, pasti ada. Saya yakin.

Kalau lagi ada masalah inilah satu-satunya waktu saya ber introspeksi. Apa tadi lupa buang sampah? Belum bilang makasih? Belum minta maaf? Belum cuci piring? belum buang rokok? salah niat? tidak bersyukur?.  Keknya harus lebih sering lagi deh interospeksi diri, mau ada masalah kek, mau engga.

Terakhir kali sedih kaya gini itu Maret tahun 2006, saat teman2 saya semuanya sudah pergi meninggalkan Berlin, menuju ke kota tujuan untuk studienkolleg. Hanya saya yang tersisa and then… Allah tunjukkan kota kecil diutara Bayern, Coburg J. And it was nice there. Banyak sekali kenangan indah disana.

Ibu saya bilang, “lulusnya tidak usah diburu2, santai saja, nikmatin kuliahnya”. Sebenarnya saya sudah 5 semester mencari nikmatnya kuliah dari segi mana. Weekend nya sih yang jelas L and it doesn’t help me to find “kenikmatan kuliah”. Thank God, banyak lovely people tersebar diseluruh penjuru Berlin :), Ipod, Internet dan YahooMessanger, I'm safe!!!.

Wonder deh gimana rasanya kuliah di indo
Lucky you, fin

PS: anyway realize bunyi piano disamping? it's Yiruma, pianist asal Korea. He's great!!! coba dengerin yg "maybe" deh. Guy + piano always look awesome. Pasangan yang pas!


Comments