Unable to synchronised

Keadaannya seperti material yang masuk ke warehouse yang sudah dibeli namun tanpa purchase requisition. Padahal  sudah diteliti saat receipt. Walau dibeli berdasarkan demand planning, agreed cost dan sesuai quantity yang diinginkan, tapi kurang dari segi quality.

Salah kan siapa? sistem? pelaku? Sistem sudah jelas, ada manualnya. Kalau terjadi error pun insyaallah segera terdeteksi. Saya pikir si buyer yang salah. Kan orang2 sales sudah nge forecast sampe botak, lalu orang2 PPIC sudah ribet itung2 rumus gila, kenapa dibeli ga pake PR dan tanpa cek qualitas di vendor, jadi datanya kan ga synchron.


Material yang sudah lama aging dan terdata dalam inventory record pun sama, tidak menunjukan contoh yang lebih baik dari saya yang baru masuk. Jauh mengecewakan malah karena quantity yang berlebih tapi qualitas nihil. Buktinya banyak hasil produksi dari material sejenis yang di complain oleh nyaris 59% pelanggan.

Sekarang apa yang dilakukan oleh orang produksi dengan barang macam saya? untuk perusahaan yang bobrok mungkin akan tetap digunakan, sowieso menguntungkan dari segi cost. Atau juga bisa jadi saya didiamkan, dibiarkan mengendap bersama material-material yang jiwa dan raganya mirip seperti saya.

Tapi bagi perusahaan yang bermoral, insyaallah mutu nomer satu. Mau dimasukin ke kelas manapun dalam ABC analisis saya pasti tidak akan ditemukan di alphabet yang mana. Titik nol di Lorenz Curve. Atau kalau team produksinya innovantiv saya dipoles secara baik dan perlahan agar tidak mubadzir lalu kemudian digunakan untuk produksi entah produk lama atau produk baru (tapi ini kemungkinannya kecil, saya ga yakin ada manusia yang masih baik seperti ini), dan-atau buruknya saya dibuang. Scrapped. Ini option paling kece, setidaknya menurut saya.

Sampe di sebelah mana saya tadi digudang?

oh... sampe titik ke 33 di diary biru tua tanggal 5 bulan 12 tahun 2011.

Only God Knows... 

Comments

  1. big hugs! :)
    you are able to synchronised lok. walopun gue sotoy. :)) it just need time.. we need time lok.

    ReplyDelete
  2. @amaliya si anak bangladesh: perhatiin buyernya liy. Oon yak? eh ini tema Bachelor Thesis kaleee...

    ReplyDelete
  3. iyaaaa lumayan, plin plan gimanaaa gituh. :)) duh thema bachelor lo.. remfong!

    ReplyDelete

Post a Comment