Rinso Cair

Semenjak dinyatakan positif hamil kakak-kakak ipar saya semua langsung nempelin do and don'ts ditelinga saya. Bahkan salah satu dari mereka rela tinggal selama satu minggu di kontrakan kami demi "masak" buat saya. Katanya takut saya mual parah, takut kecapean. Hal lain yang GA boleh saya lakukan (menurut mba Dina dan Ria ) adalah... cuci baju pake tangan, cuci piring dengan berdiri, naik turun tangga, duduk-berdiri-duduk-berdiri sering-sering (nah loh), naik angkot, naik ojek (bahkan ke rumah Bintara aja harus pesan taksi! oh my..) - intronya kepanjangan...

Jadilah semua pakaian (berdasarkan jenis dan warna) dicemplungin ke mesin cuci semua. Padahal biasanya kemeja kerja Panda atau baju putih saya cuci pake tangan. Masalahnya adalah, beberapa waktu lalu Panda habis ngutak ngatik motornya sampe beberapa hari dengan sirwal (celana anti isbal :D) nya yang berwarna putih. Jadilah noda kotor dimana-mana.

Kemarin kami mau ada kajian di dekat rumah. Panda kepengen banget pake shirwal putihnya. Baca-baca di blog orang pada pake Rinso Anti Noda Cair. Langsung deh dia pergi beli Rinso Cair yang kemudian di pindah tangankan ke saya untuk segera di eksekusi.

Berbeda dengan detergen bubuk, rinso cair cuma dioleskan dengan jari ke noda membandel, kemudian didiamkan sebentar, sedikit dikucek, hilang loh nodanya! Ga capek, plus tangan ga panas atau kering sesudahnya, udah gitu cuma butuh sedikit sekali dalam penggunaannya. Alhamdulillah... dijemur sedikit, tu shirwal bisa digunakan sore harinya.

Tapi ada satu kekurangan bagi kami, yaitu karena di cara pemakaiannya ga ada petunjuk untuk mesin cuci bukaan depan, jadilah Rinso Cair tidak kami gunakan untuk mencuci sehari-hari dengan mesin :(.

Comments

Post a Comment