Teruntuk Hudzaifah ku

Bismillah…
Lama sudah tidak update blog. Akhir2 ini disibukkan dengan anak pertama kami. Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tathimusshalihat ( Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat Nya lah dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna) telah lahir putra pertama kami Hudzaifah Putra Priyono pada akhir Juli 2014 pukul 10.10 malam. Melalui proses Caesar Dzaif terlahir. Masih terasa diujung jari ini ketika pertama kali menyentuh tubuhnya yang masih lembab basah dan tangisan pertamanya ketika berhasil didorong keluar dari perut ini oleh tim dokter. Indah sekali ciptaan Allah ini. Saking indahnya saya sampai tidak ingat lagi kejadian apalagi diruang operasi setelah itu :D.

Kami menamainya Hudzaifah mengikuti nama sahabat radhiallahu’anhu, Hudzaifah Ibnul Yaman. Sejak dulu kisahnya memang sudah menarik hati saya dan suami. Hingga nama tersebut sebenarnya sudah dilekatkan diperut ini jauh-jauh hari sebelum Dzaif lahir. Kami memang bukan tipikal orang tua yang ribet sekali pilih nama. Hanya satu nama insyaallah. Nama belakang sebenarnya hanya disematkan untuk menjelaskan silsilah anak ini. Selebihnya namanya hanya Hudzaifah. Pun insyaallah kelak diberi rezeki lagi kami tinggal memberi satu nama didepan.

Terlepas dari itu… kami punya harapan besar dari Dzaif. Seperti orang tua lainnya, kami harap kebaikan pada anak kami. Kelak semoga Allah Ta’ala memberikannya aqidah yang lurus, akhlaq yang baik, dan ilmu yang manfaat aamiin. Terutama kecerdasan, sifat amanah, terhindar dari fitnah dan santun layaknya Hudzaifah Ibnul Yaman.

Kini usia Dzaif sudah genap 4 bulan 7 hari. Banyak sikapnya yang membuat kami takjub, kaget ataupun geleng2 kepala. Saya sebagai seorang ibu baru, benar2 dilatih sabar. Tatkala baby blues hinggap sejenak diawal umur Dzaif, atau saat suami dengan tegas mengajarkan kemandirian pada saya… aaahhh… itu pun mungkin yg dialami kebanyakan wanita. Untuk apapula berkeluh kesah disini. Semoga Allah senantiasa karuniakan kesabaran dalam diri ini.

Teruntuk Dzaif ku sayang
Hudzaifah… naak.. ketika Dzaif sudah matang akal dan pikiran… ingatlah selalu pesan Papa mu ditelinga tatkala orang-orang banyak berujar “adzankan” namun papa mu malah melafalkan kalimat lain ditelingamu… 
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ  
 “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” layaknya perkataan Luqman kepada anaknya (QS. Lukman: 13) , papa dan mama berharap Allah selalu melindungimu… Takutlah kamu kepada Allah ya naaak… 

Comments

  1. Aaamiiiiin :) peluk cium untuk abaaang dan mandaaa dari asiyah dan emaknyaaaa

    ReplyDelete

Post a Comment