Jum'at di Kebun Raya

Ketika Jum'at lalu libur, setelah subuh saya iseng ngajak suami jalan-jalan naik kereta ke Monas (which most of the time doesn't work, karena libur itu adalah waktu beliau istirahat, and I appreciate it). Surprisingly he was so into it. Kadang memang kalo rencana spontan malah jadi yak? πŸ˜„

Akhirnya kami ber lima berangkat, dengan tujuan awal sih sebenarnya ke Universitas Indonesia. Dari lama suami pengen banget ngajak anak-anak lari pagi disana. Tapi kemudian rencana kami makin "ngelunjak" ke BOGOR. Iya mau jalan bawa 2 toddler dan 1 bayi ke Kebun Raya Bogor naik KRL.

Tugasnya dibagi, saya gendong Rumaisha (5 bulan) plus ransel berisi makanan, mainan dan baju ganti anak-anak, sementara Papa nya pegang Hudzaifah (3th 8 bulan) juga gendong Ubaydah (1th 11bulan, dia jalan juga sih, just in case Bayd capek).

Kami berangkat dari rumah jam 7 pagi dengan berjalan kaki, lalu naik angkot ke stasiun terdekat yg jaraknya ga lebih dari 2 km. Saat di Stasiun perasaan saya campur aduk. Takut dijalan anak-anak rewel, ngantuk, atau capek. Belum lagi lihat kerumunan orang di peron arah Manggarai. Masyaallah Tabarokallaaaah, sungguh tangguh mamak2 kerja yg tiap pagi berangkat naik kereta. Ruame buanget cyiiiin.



Akhirnya, karena takut ga kebagian tempat duduk dan anak2 mulai tantrum cranky ga jelas, kami putuskan untuk ikut kereta dulu ke stasiun Bekasi, dari sana baru kami balik lagi ke arah Manggarai. Alhamdulillaaaahi alladzi bini'matihi sholihat, masyaallah tabarokallah kami ga ngerasain desak2an sama sekali sampai Manggarai, begitupula dari Manggarai sampai Bogor, keretanya nyaman dan lumayan lowong. Bahkan Dzaif, Bayd sempat tidur.Sesampainya di Bogor, saya masih takjub ga nyangka kita senekad ini bawa tiga anak pitik keluar zona nyaman The Priyonos aka Bekasi.

Hari itu hari Jum'at, waktu jalan-jalan harus diselaraskan dengan waktu sholat Jum'at pak Suami. Walau kondisi kami lagi safar dan ada kemudahan, namun kalaulah sempat, baiknya memang beliau Shalat Jum'at berjamaah di Masjid.

Karena saat tiba di Stasiun Bogor waktu masih menunjukkan pukul 10:30, akhirnya kami putuskan untuk makan siang di KFC depan Stasiun. Dan karena dari sana kami mau lanjut ke Kebun Raya naik Taksi online (cuma 10 ribu perak!), sepertinya KFC jadi tempat yang cocok untuk tempat jemput. Qodarullah KFC penuh sekali. Kami putuskan untuk take away, jaga-jaga siapa tahu anak-anak keburu lapar.

Dalam perjalanan menuju Kebun Raya, bersyukur kami dipertemukan dengan driver yang informatif banget. Beliau kasih info bahwa sore itu Jalan depan Kebun raya akan ditutup karena ada perayaan Cap Gomeh, beliau menyarankan kami keluar dari Kebun Raya baiknya sebelum jam 3 sore, dan maklum kalau order taksi online akan sedikit terhambat karena jalanan pasti macet. Beliau juga kasih info ke Pak Suami untuk shalat di masjid Kebun Raya. Masjid nya nyaman, katanya.

Tiba di Kebun Raya jam 11 lewat beberapa menit. Pak Suami langsung tanya dimana Masjid. Dari pintu masuk utama, kami berjalan kaki. Saya sebenarnya agak khawatir ngeliat anak pertama kami, Hudzaifah. Takut dia capek, karena adik-adiknya semua digendong. Tapi masyaallah anak mama hebat. senang sekali lihat lapangan berumput luas, sungai, tupai dan air mancur disana. Rasanya ribet kita selama dijalan terbayarkan dengan cengiran anak-anak.

Benar kata pak supir online tadi, masjidnya nyaman. Dan karena saat itu bukan hari libur, jadi masjid pun tidak terlalu penuh. Ada beberapa ibu-ibu yang ikut duduk diteras masjid sambil menunggu suaminya shalat. Tugas kembali dibagi, Pak Suami shalat sambil bawa Ubaydah. Karena saya pegang Rumaisha, agak sulit kalau harus jaga Ubaydah dan Rumaisha bersamaan. Setelah shalat, kami berlima makan diteras masjid. Alhamdulillah kami bekal makanan dari stasiun tadi, karena disana sepi kalau hari biasa. Ga ada yang jualan bahkan jual minuman pun tak ada.

Setelah itu anak-anak berlarian kesana kemari. Ubaydah si keriting bahkan kerap nyamperin orang dan diajak foto bareng (macam artis aja). Masyaaallaaah tak henti aku berdecak kagum bersyukur atas apa yang kumiliki di perjalanan sederhana kami siang itu. Hari itu kami (saya khususnya) kaya makin menyadari bahwa rizki ga melulu harta dan materi. Anak sehat, anak bahagia. suami sholeh, juga hati yang diliputi sakinah merupakan rezeki yang tak ternilai harganya.



Kami pulang tepat 14:30. Diluar jalan pintu utama Kebun raya, orang-orang sudah banyak berkumpul. Kami berapa kali pesan taksi online dan kena cancel karena letaknya di kawasan yg macet dan jalan nya akan segera ditutup. Akhirnya kami naik angkot nomer 03, langsung ke stasiun. Sampai stasiun kami beli tiket. Oh ya, di stasiun Bogor sudah ga melayani beli tiket lewat loket. Semua by vending machine. Kece ya?

Kembali lagi ke Manggarai. Kami tiba disana pukul 16:00. PAS banget orang-orang berdatangan pulang kantor. Belum lagi sekarang Jum'at belum lagi besok libur. Dan subhaanallah itu kereta ga pernah sepi ke arah bekasi. Tiga kali kami missed naik kereta ke Bekasi karena kasihan sama anak-anak. Terutama Hudzaifah karena dia kelihatan sudah capek sekali. Akhirnya setelah dua jam kami di Manggarai kami putuskan naik taksi online.

Qodarullah dijalan pun macet. Baru sampai di rumah saat waktu Isya. Ubaydah sempat muntah dijalan karena dia capek, ngantuk, dan terbiasa tidur dipeluk mama. Namun Mama kudu pegangin Rumaisha (dan si neng Ruru ga betah lama di pegang papa nya). 😒

Sampai rumah, pegal baru kerasa. Bahkan Papanya masih flu sampai seminggu perjalanan itu berlalu hehe. Namun kami punya satu kenangan baru dengan anak-anak. Itu melebihi lelah yang kami rasa. Alhamdulillah...

Comments

  1. Seru bangeeet masyaAllaaaaah.. bonding time yang berhargaaaa banget yah teh 😍 gue hampir berkaca kaca nih bacanya, ngebayangin tiga anak pitikku ituuuuuuu 😘😘😘 baarokalloohu fiikum the priyonossssss

    ReplyDelete
    Replies
    1. wafiiki barokallah. banget liy... insyaallah next time we do it bareng2 yak, mandelas priyonos dan duo ibuks.

      Delete

Post a Comment